Jumat, 27 Maret 2020
Senin, 23 Maret 2020
SEPUTAR NOVEL CORONA VIRUS - COVID -19
MERUJUK DAN MENINDAKLANJUTI, BERITA YANG SANGAT BANYAK DI GRUP- GRUP WA , ATAU BERITA DARI MEDIA ELEKTRONIK DAN KORAN, BERIKUT KAMI RANGKUM DAN DOWNLOAD DARI PORTAL KEMENKES RI...
catatan 1.
Pertanyaan dan Jawaban Terkait COVID-19 Kementerian
Kesehatan
1 Apakah Coronavirus dan COVID-19
itu?
Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan
hewan. Pada manusia
biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu
biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Coronavirus jenis
baru
yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada
Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus
2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus
Disease-2019 (COVID-19).
2 Apakah COVID-19 sama seperti SARS?
COVID-19 disebabkan oleh SARS-COV2 yang termasuk dalam keluarga besar coronavirus yang sama dengan penyebab SARS pada tahun 2003, hanya berbeda jenis virusnya. Gejalanya mirip
dengan SARS, namun angka kematian SARS (9,6%) lebih tinggi dibanding COVID-19 (kurang dari 5%), walaupun jumlah kasus
COVID-19 jauh lebih banyak dibanding SARS. COVID-19 juga memiliki
penyebaran yang
lebih luas dan cepat
ke
beberapa negara dibanding SARS.
3 Apa saja
gejala COVID-19?
Gejala umum berupa demam ≥380C, batuk kering,
dan sesak napas. Jika ada orang yang dalam
14 hari sebelum muncul gejala tersebut pernah melakukan perjalanan ke negara terjangkit, atau pernah merawat/kontak erat dengan penderita COVID-19, maka terhadap orang tersebut
akan dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut untuk memastikan diagnosisnya. Daftar
negara terjangkit dapat
dipantau melalui website ini.
4 Seberapa
bahayanya COVID-19 ini?
Seperti penyakit pernapasan lainnya, COVID-19 dapat menyebabkan gejala ringan termasuk pilek, sakit
tenggorokan, batuk, dan demam. Sekitar 80% kasus dapat pulih tanpa perlu
perawatan khusus. Sekitar 1 dari setiap 6 orang mungkin akan menderita sakit yang parah,
seperti disertai pneumonia atau kesulitan bernafas, yang biasanya muncul secara bertahap.
Walaupun angka kematian
penyakit ini masih rendah (sekitar 3%), namun bagi orang yang
berusia lanjut, dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (seperti diabetes, tekanan
darah tinggi dan penyakit jantung), mereka biasanya lebih rentan untuk menjadi sakit parah. Melihat perkembangan hingga saat ini, lebih dari 50% kasus
konfirmasi telah dinyatakan
membaik, dan angka kesembuhan akan terus meningkat.
5 Bagaimana manusia bisa terinfeksi COVID-19?
Seseorang dapat terinfeksi dari penderita COVID-19. Penyakit ini dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya. Kemudian jika ada orang lain menyentuh
benda yang sudah terkontaminasi dengan droplet tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut (segitiga wajah), maka orang itu dapat terinfeksi COVID-19. Atau bisa juga seseorang terinfeksi COVID-19 ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari penderita. Inilah sebabnya mengapa kita penting untuk menjaga jarak hingga kurang lebih satu meter dari orang yang sakit.
Sampai saat ini, para ahli masih terus melakukan penyelidikan untuk menentukan sumber virus,
jenis paparan, dan cara penularannya. Tetap pantau sumber informasi yang akurat dan resmi
mengenai perkembangan penyakit
ini.
6 Apakah COVID-19 dapat ditularkan dari orang yang tidak bergejala?
Cara
penularan utama penyakit ini adalah melalui tetesan kecil (droplet) yang dikeluarkan pada
saat seseorang batuk atau bersin. Saat ini WHO menilai bahwa risiko penularan dari seseorang
yang tidak bergejala COVID-19 sama sekali sangat kecil kemungkinannya. Namun, banyak orang yang
teridentifikasi COVID-19 hanya mengalami gejala ringan seperti batuk ringan, atau tidak
mengeluh sakit, yang mungkin terjadi pada tahap awal penyakit. Sampai saat ini, para ahli masih terus melakukan penyelidikan untuk menentukan periode penularan atau masa inkubasi COVID-19. Tetap pantau sumber informasi yang akurat dan resmi mengenai perkembangan penyakit ini.
7 Apakah virus
penyebab COVID-19
dapat ditularkan
melalui udara?
Tidak. Hingga saat ini penelitian menyebutkan bahwa virus penyebab COVID-19 ditularkan
melalui kontak dengan
tetesan
kecil (droplet)
dari
saluran pernapasan.
8 Bisakah manusia terinfeksi COVID-19 dari hewan?
COVID-19 disebabkan oleh salah satu jenis virus dari keluarga besar Coronavirus, yang
umumnya ditemukan pada hewan. Sampai saat ini sumber hewan penular COVID-19 belum diketahui, para ahli terus menyelidiki berbagai kemungkinan jenis hewan penularnya.
9 Bisakah hewan peliharaan menyebarkan COVID-19?
Saat ini, belum ditemukan bukti
bahwa hewan peliharaan seperti anjing atau kucing dapat
terinfeksi virus COVID-19. Namun, akan jauh lebih baik untuk selalu mencuci tangan dengan
sabun dan air setelah kontak dengan hewan peliharaan. Kebiasaan ini dapat melindungi Anda terhadap berbagai bakteri umum seperti E.coli dan Salmonella
yang dapat berpindah antara
hewan peliharaan dan manusia.
10 Berapa
lama virus ini bertahan di
permukaan benda?
Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti berapa lama COVID-19 mampu bertahan di permukaan suatu benda, meskipun studi awal menunjukkan bahwa COVID-19 dapat bertahan hingga beberapa jam, tergantung jenis permukaan, suhu, atau kelembaban lingkungan. Namun disinfektan sederhana dapat membunuh virus tersebut sehingga tidak mungkin menginfeksi
orang lagi. Dan membiasakan cuci tangan dengan air dan sabun, atau hand-rub
berbasis
alkohol, serta hindari menyentuh mata, mulut atau hidung (segitiga wajah) lebih efektif
melindungi diri Anda.
11 Apakah sudah ada vaksin untuk COVID-19?
Vaksin untuk mencegah infeksi
COVID-19 sedang dalam tahap
pengembangan/uji coba.
12 Apakah antibiotik
efektif dalam mencegah dan mengobati COVID-19?
Tidak, antibiotik hanya bekerja untuk
melawan bakteri, bukan virus. Oleh karena COVID-19
disebabkan oleh virus, maka antibiotik tidak bisa digunakan sebagai sarana pencegahan atau
pengobatan. Namun, jika Anda dirawat di rumah sakit dan didiagnosis
COVID-19, Anda mungkin akan
diberikan antibiotik, karena seringkali
terjadi
infeksi sekunder yang disebabkan bakteri.
13 Siapa
saja yang berisiko
terinfeksi COVID-19?
Orang yang tinggal atau bepergian di daerah di mana virus COVID-19 bersirkulasi sangat mungkin berisiko terinfeksi. Mereka yang terinfeksi adalah orang-orang yang dalam 14 hari
sebelum muncul gejala melakukan perjalanan dari negara terjangkit, atau yang kontak erat, seperti anggota keluarga, rekan kerja atau tenaga medis yang merawat pasien sebelum mereka tahu pasien
tersebut
terinfeksi COVID-19.
Petugas kesehatan yang merawat pasien yang terinfeksi COVID-19 berisiko lebih tinggi dan harus konsisten melindungi
diri mereka sendiri dengan prosedur pencegahan dan pengendalian
infeksi
yang
tepat.
14 Manakah yang lebih rentan terinfeksi coronavirus, apakah orang yang lebih tua, atau orang yang lebih muda?
Orang yang terinfeksi COVID-19 dan influenza akan mengalami gejala infeksi
saluran pernafasan
yang sama, seperti demam, batuk dan pilek. Walaupun gejalanya sama, tapi penyebab virusnya berbeda-beda, sehingga kita sulit mengidentifikasi masing-masing penyakit tersebut.
Pemeriksaan medis yang akurat disertai rujukan pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan
untuk mengonfirmasi apakah seseorang terinfeksi COVID-19. Bagi setiap orang yang menderita demam, batuk, dan sulit bernapas sangat direkomendasikan untuk segera mencari pengobatan, dan memberitahukan petugas kesehatan jika mereka telah melakukan perjalanan dari wilayah terjangkit dalam 14 hari sebelum muncul gejala, atau jika mereka telah melakukan
kontak erat dengan seseorang yang
sedang menderita gejala
infeksi
saluran pernafasan.
Tidak ada batasan usia orang-orang dapat terinfeksi oleh coronavirus ini (COVID-19). Namun orang yang lebih tua, dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya
(seperti asma, diabetes, penyakit jantung, atau tekanan darah tinggi) tampaknya lebih rentan
untuk menderita sakit parah.
15 Bagaimana membedakan antara sakit akibat
infeksi COVID-19,
dengan influenza
biasa?
Orang
yang
terinfeksi COVID-19 dan influenza
akan mengalami gejala infeksi saluran pernafasan
yang sama, seperti demam, batuk dan pilek. Walaupun gejalanya sama, tapi penyebab virusnya berbeda-beda, sehingga kita sulit mengidentifikasi masing-masing penyakit tersebut.
Pemeriksaan medis yang akurat disertai rujukan pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk mengonfirmasi apakah seseorang terinfeksi COVID-19. Bagi setiap orang yang menderita
demam, batuk, dan sulit bernapas sangat direkomendasikan untuk segera mencari pengobatan, dan memberitahukan petugas kesehatan jika mereka telah melakukan perjalanan dari wilayah
terjangkit dalam 14 hari sebelum muncul gejala,
atau jika mereka telah melakukan
kontak erat dengan seseorang yang sedang menderita gejala infeksi saluran pernafasan.16
Berapa lama waktu yang diperlukan sejak tertular/terinfeksi hingga muncul gejala penyakit infeksi
COVID-19?
17 Amankah jika kita
menerima paket barang
dari Cina atau dari negara lain yang
melaporkan virus
ini?
Ya, aman. Orang yang menerima paket tidak berisiko tertular virus COVID-19. Dari pengalaman dengan coronavirus lain, kita tahu bahwa jenis virus ini tidak bertahan lama pada benda mati, seperti surat atau paket.
18 Apakah sudah ada pembatasan untuk
bepergian ke Cina dan negara terjangkit lainnya?
Sejak 5 Februari 2020, Indonesia telah memberlakukan pembatasan perjalanan ke Cina berupa
penghentian
sementara penerbangan dari
dan
ke Cina.
Pada tanggal 5 Maret 2020, Indonesia juga memberlakukan pelarangan transit atau masuk ke
Indonesia bagi pelaku
perjalanan yang dalam 14 hari sebelumnya
datang dari wilayah
berikut:
Iran : Tehran, Qom, Gilan
Italia : Wilayah Lombardi,
Veneto, Emilia Romagna,
Marche dan
Piedmont Korea Selatan : Kota Daegu dan
Propinsi Gyeongsangbuk-do.
19 Berapa banyak orang yang telah terinfeksi oleh COVID-19 dan negara mana saja yang sudah ada
kasusnya?
WHO secara ketat memantau situasi terkini dan secara teratur menerbitkan informasi tentang penyakit ini. Informasi lebih lanjut mengenai penyakit ini beserta daftar negara yang terjangkit
dapat dilihat melalui:
Info Coronavirus WHO Online.
20 Bagaimana cara mencegah penularan virus corona?
Beberapa
cara yang bisa dilakukan untuk
mencegah penularan virus ini adalah:
Menjaga kesehatan dan kebugaran agar stamina tubuh tetap prima dan sistem imunitas /
kekebalan tubuh meningkat.
Mencuci tangan dengan benar secara
teratur menggunakan air dan sabun atau hand-rub
berbasis alkohol. Mencuci tangan sampai bersih selain dapat membunuh virus yang
mungkin ada di tangan kita, tindakan ini juga merupakan salah satu tindakan yang mudah dan murah. Sekitar 98% penyebaran penyakit
bersumber dari tangan. Karena itu, menjaga kebersihan tangan adalah hal yang sangat
penting.
Ketika batuk dan bersin, tutup hidung dan mulut Anda dengan tisu atau lengan atas bagian dalam (bukan
dengan
telapak tangan).
Hindari kontak dengan orang
lain atau
bepergian
ke tempat
umum.
Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut (segitiga wajah). Tangan menyentuh banyak hal
yang dapat terkontaminasi virus. Jika kita menyentuh mata, hidung dan mulut dengan
tangan yang terkontaminasi, maka virus dapat dengan mudah masuk
ke tubuh kita.
Gunakan masker dengan benar hingga menutupi mulut dan hidung ketika Anda sakit atau
saat berada di tempat umum.
Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah dengan benar, lalu cucilah tangan Anda.
Menunda perjalanan ke daerah/ negara dimana virus ini ditemukan.
Hindari bepergian ke luar rumah saat Anda merasa kurang sehat, terutama jika Anda merasa
demam, batuk, dan sulit bernapas. Segera hubungi petugas kesehatan terdekat, dan
mintalah bantuan
mereka. Sampaikan pada petugas jika dalam 14 hari sebelumnya Anda
pernah melakukan
perjalanan terutama ke negara terjangkit,
atau pernah kontak erat
dengan orang yang memiliki gejala yang sama. Ikuti arahan dari petugas kesehatan
setempat.
Selalu pantau perkembangan penyakit COVID-19 dari sumber resmi dan akurat. Ikuti arahan dan informasi dari petugas kesehatan dan Dinas Kesehatan setempat. Informasi
dari sumber yang
tepat dapat membantu
Anda melindungi dari Anda dari penularan dan penyebaran
penyakit
ini.
21 Apakah saya harus selalu
menggunakan masker?
Pemakaian masker hanya bagi orang yang memiliki gejala infeksi pernapasan (batuk atau bersin), mencurigai infeksi COVID-19 dengan gejala ringan, mereka yang merawat orang yang
bergejala
seperti demam dan batuk, dan
para petugas kesehatan.
Cara
yang paling efektif untuk melindungi diri dan orang lain dari penularan COVID-19 adalah
mencuci tangan secara teratur, tutup mulut saat batuk dengan lipatan siku atau tisu, dan jaga
jarak minimal satu meter dari
orang yang bersin atau
batuk.
22 Haruskah saya
khawatir terhadap penyakit
COVID-19 ini?
Jika
Anda tidak berada di wilayah terjangkit COVID-19, atau jika Anda tidak melakukan perjalanan dari salah satu wilayah tersebut, atau tidak melakukan
kontak dekat dengan
seseorang yang memiliki gejala COVID-19 atau merasa kurang sehat, kecil kemungkinan Anda
untuk tertular COVID-19. Namun, dapat dimengerti bahwa Anda mungkin merasa stres
dan cemas tentang situasi yang terjadi saat ini. Tetaplah tenang dan jangan panik. Carilah informasi yang benar dan akurat tentang perkembangan COVID-19 agar Anda mengetahui situasi wilayah
Anda dan Anda
dapat
mengambil tindakan pencegahan yang wajar.
Jika
Anda berada di wilayah terjangkit COVID-19,
Anda harus serius menghadapi risiko tersebut.
Selalu jaga kesehatan dan perhatikan informasi dan saran dari pihak kesehatan yang berwenang.
23 Dalam
kondisi sudah ada
kasus di Indonesia, apakah aman
bagi saya untuk
bepergian?
Tentu saja aman, namun tetap memperhatikan kesehatan dan kebersihan diri. Pakailah masker jika
Anda kurang sehat atau berada di kerumunan, selalu cuci tangan setelah memegang benda
atau berjabat tangan.
24 Saya akan bepergian ke luar negeri untuk sesuatu yang mendesak, apakah saya dapat memperoleh Surat Keterangan
Bebas COVID-19? Dimana?
Untuk kondisi saat ini, seseorang belum bisa diberikan surat keterangan bebas COVID-19,
karena kita
tidak pernah tahu apakah dia pernah kontak dengan orang
yang
sakit COVID-19.
25 Bagaimana situasi terkini di Indonesia? Sudah berapa banyak kasus konfirmasi COVID-19?
Situasi perkembangan penyakit COVID-19 di Indonesia dapat dipantau melalui laman website
ini
www.kemkes.go.id
26 Dimanakah saya bisa mendapatkan media edukasi dan informasi serta situasi perkembangan COVID-19?
Media edukasi dan informasi serta situasi perkembangan COVID-19 dapat dipantau melalui
laman website Kesiapsiagaan menghadapi
Infeksi COVID-19 website
kementerian Kesehatan.
------------------------------------------------------------
catatan2 :
------------------------------------------------------------
catatan3 :
sumber :
catatan2 :
TENTANG NOVEL CORONAVIRUS (NCOV)
1. Virus corona merupakan virus jenis apa, penularan melalui
apa?
- Coronavirus merupakan
keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit ringan sampai berat,
seperti common cold atau pilek dan penyakit
yang
serius
seperti MERS dan SARS
- Penularannya dari hewan ke manusia (zoonosis) dan penularan dari manusia ke manusia
sangat terbatas.
- Untuk 2019-nCoV masih belum jelas bagaimana penularannya, diduga dari hewan ke manusia karena kasus-kasus yang muncul di Wuhan semuanya mempunyai riwayat kontak dengan pasar hewan Huanan
2. Seperti apa tanda-tanda virus ini, gejalanya?
- Gejalanya demam >380C, batuk,
sesak napas yang membutuhkan
perawatan di RS. Gejala
ini
diperberat
jika
penderita adalah usia lanjut dan
mempunyai penyakit penyerta
lainnya,
seperti penyakit paru obstruktif menahun atau penyakit jantung
3. Bagaimana mengantisipasi penularan virus corona?
- Dengan
meningkatkan
kewaspadaan dan kesiapsiagaan di pintu masuk negara, baik di bandara, pelabuhan maupun lintas batas darat negara.
- Di pintu masuk negara
terutama yang ada akses langsung dengan Wuhan atau Cina,
mengaktifkan penggunaan
thermal scanner sebagai deteksi awal gejala demam pada pelaku perjalanan yang masuk. Jika ada yang “tertangkap” dengan alat ini maka dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan jika perlu dirujuk ke RS rujukan untuk perawatan lebih lanjut.
4. Dampak yang ditimbulkan
akibat virus corona?
- Untuk 2019-nCoV, dari kasus-kasus yang ditemukan saat ini, dampaknya tidak terlalu
besar dan angka kematiannya kecil (hingga tanggal 19 Januari 2020 terjadi 2 kematian
dari
198 kasus yang dilaporkan di Wuhan). Hingga saat ini WHO belum memberlakukan travel restriction untuk Wuhan. Namun demikian tetap harus diwaspadai karena sumber
penularan dan perkembangan virus
ini masih
belum jelas
- Berbeda dengan MERS dan SARS yang juga disebabkan oleh corona virus, dimana kedua penyakit ini mempunyai dampak yang sangat besar baik dalam sektor kesehatan
maupun sosial ekonomi dunia
5. Apakah sudah ada laporan terkait virus corona di indonesia? Hingga saat ini belum ada laporan
terkait virus corona di
Indonesia
6. Bagaimana Kesiap-siagaan Indonesia dalam antisipasi
virus ini?
- Kemenkes telah
menerbitkan Surat Edaran kepada seluruh Dinas Kesehatan Provinsi dan Kab/Kota, RS Rujukan, Kantor Kesehatan
Pelabuhan (KKP) dan Balai Teknik Kesehatan
Lingkungan (BTKL) untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam
mengahdapi kemungkinan masuknya
penyakit ini
- Bandara2
di seluruh Indonesia terutama yang mempunyai penerbangan langsung dari Cina, meningkatkan kewaspadaan diantaranya dengan mengaktifkan thermal scanner, memberikan
health alert card dan KIE pada penumpang
- Akan dilakukan
simulasi kesiapan yang akan melibatkan lintas sektor untuk
mengantisipasi jika penyakit ini
masuk ke Indonesia
- Penyebaran KIE kepada masyarakat agar tidak panik namun tetap waspada terhadap penyakit ini
7. Himbauan untuk warga seperti apa?
- Agar
tidak
panik dan tetap waspada.
- Bila
melakukan perjalanan ke Cina terutama Kota Wuhan:
o Menerapkan PHBS dengan sering mencuci tangan dengan sabun atau cairan pembersih tangan mengandung alkohol
o Menghindari kontak dengan hewan, pasar hewan dan agar tidak mengonsumsi daging mentah
atau daging hewan
liar
o Menghindari kontak dengan orang sakit
o Jika mengalami gejala2 demam dan gangguan pernapasan, menghindari keluar
rumah kecuali untuk berobat, segera
berobat, gunakan masker dan menerapkan
etika bersin/batuk
o Bila gejalanya muncul saat sudah kembali ke tanah air, agar segera berobat dan menyampaikan riwayat perjalanannya kepada dokter
------------------------------------------------------------
catatan3 :
sumber :
Hasil Telusur
Hasil Web dengan Link Situs
Langganan:
Postingan (Atom)
Sonjo Wargo Walikota dan Wk Walikota
-
Merupakan Acara Tetap Tahunan, Kelurahan Mangkubumen menyelenggarakan Acara Kirab Budaya sore hari,.dan yang dilanjutkan dengan Gebyar Buda...
-
Pagi ini bertempat di PENDOPO KELURAHAN MANGKUBUMEN jl, RM SAID. Telah dilakukan Serah Terima Jabatan dari Pejabat Lurah lama Bpk. Hery S...